Usah bersedih.
Jika hijab
syar’i yang kau kenakan
membuat mereka menertawakanmu, meneriakimu dengan ramuan-ramuan kata
yang menyakitkan jiwa.
Tak apa, Usahlah bersedih.
Hapuslah marahmu.
Biarkan saja, biarlah mereka berkata
apa. Meski berbeda. Karena berbeda tak jadi masalah jika tujuanmu Allah. Jika
yang kau harapkan cintaNya. Cinta yang takkan mengkhianatimu, cinta yang
senantiasa menjagamu, cinta yang akan menjadikanmu dicintai makhluk di bumi dan
dirindui makhluk di langit.
Kuatkan dirimu.
Meski sakit terasa semakin menghimpit. Perjuangan
harimu terasa kian pahit. Kuatkan saja dirimu, ada Allah yang senantiasa
menjagamu.
Peduli apa kata mereka. Menatapmu aneh
dengan selembar kain yang kau ulurkan. Menertawakanmu
tanpa sadar ajalnya sekejab mata.
Peduli apa kata mereka. Karena mereka
memang tak tahu apa-apa. Ya, mereka tak tahu bagaimana jalan yang kau tempuh
hingga sampai ke titik ini.
Mereka tak tahu seperti apa kau tersungkur di kesunyian malam. Dalam sujud yang syahdu sampai kau ketakutan jika ajal segera datang.
Sementara, mendapati diri masih berada dalam kubangan dosa, masih bangga dengan
jilbab singkat dan busana ketat. Peduli apa kata mereka.
Cukup.
Cukup kau saja yang tahu bagaiman jilbab
yang ditertawakan ini membuat hidupmu terasa pasti. Membuat duniamu makin
berarti, dan cukup dengan doa saja agar mereka yang kini tertawa mendapatkan
hidayah segera. Cukup dengan doa untukmu dan untuk mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar